Masjid Tarbiyah Balikpapan

Website Resmi Masjid Tarbiyah Balikpapan

Full width home advertisement

Terbaru

Ramadhan

Post Page Advertisement [Top]

Hukum Pengobatan Dengan Menggunakan Tenaga Dalam dan Sejenisnya

Hukum Pengobatan Dengan Menggunakan Tenaga Dalam dan Sejenisnya

 


Satu topik yang sudah lazim ditemukan di masyarakat dan menjadi perhatian Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Munas tarjih yang ke-26 di Padang sekitar tahun 2004-2006. Yaitu menyelesaikan tentang hukum pengobatan alternatif.


Pengobatan alternatif yang dimaksud bukan seperti akupuntur  atau kalung dengan kandungan ion, kandungan magnetik tertentu yang bermanfaat untuk kesehatan, tapi pengobatan yang tidak dilihat oleh mata tetapi penyakitnya bisa pindah.


Dahulu masih ramai-ramainya Ustad Haryono, bukan Ustad Haryono yang di daerah Sungai Ampal. Dia bisa memindahkan kanker dari manusia ke kambing, dan ketika tahun 2004 Ustad Haryono diminta mempresentasikan metode pengobatannya di Raker Majelis Tarjih Semarang.


Namun presentasi tersebut tidak jadi karena pasien yang rencana ikut menjadi media pengobatan alternatif beliau lebih dahulu meninggal dunia, sehingga tidak jadi.


Pada dasarnya majelis Tarjih Muhammadiyah itu berhubunganan dengan pendidikan dan penelitian dimana pada saat itu meneliti bagaimana hukumnya pengobatan menggunakan tenaga dalam. Sehingga tentu untuk memahaminya ada 3 topik pembahasan:
- topik yang pertama adalah Apa sih itu tenaga dalam?
- kedua Apa hubungannya dengan pengobatan?
- kalau kita sudah tahu materinya maka Bagaimana hukumnya?


Secara ilmiah kita masuk pada topik atau makna dari tenaga dalam, banyak sekali definisinya sehingga didalam putusan tarjih atau didalam munas tarjih tidak didefinisikan karena saking banyaknya.


Tapi secara ilmiah dari dokumen-dokumen tersebut, tenaga dalam adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan atau memproduksi biomagnetik. Kalau kita ambil beberapa literature, biomagnetik adalah kombinasi antara kekuatan suara dan kekuatan panas tubuh.


Didalam tubuh seseorang yang sudah melalui model pelatihan tertentu, bisa menghasilkan 0,3 sampai 30 Hz, seseorang yang sudah dilatih bisa menghasilkan gelombang magnetik dari tubuhnya dengan jumlah 0,3 sampai 30 Hz.


Sementara dalam penelitian ilmiah untuk mendapat tenaga dalam sebagai modal pengobatan, dibutuhkan 7 sampai 8 Hz, jadi ada alasan ilmiahnya, itulah yang menjadi sebab Majelis Tarjih melalui munas Tarjih tersebut menetapkan bahwa pengobatan tenaga dalam itu diterima tapi dengan syarat yang ketat.


Dari sini, Apa hubungannya dengan penyembuhan? ribuan tahun yang lalu setelah diteliti bahwa tenaga dalam ini memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit fisik dan penyakit mental.


kombinasi antara Medan suara yang disebut dengan perbedaan suara dengan Medan panas tubuh yang bisa menghasilkan 0,3 sampai 30 Hz, dianggap memiliki kemampuan positif. Ketika dialirkan dengan cara yang baik, ia memberikan kemampuan yang positif bagi penyembuhan terutama penyakit-penyakit degenerative seperti misalnya penyumbatan pembuluh darah pada posisi-posisi tertentu yang mungkin tidak bisa dilakukan dengan pembedahan atau dengan pengobatan medis seperti minum obat.


Pengobatan tenaga dalam, dalam pandangan Majelis Tarjih memang ada, dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Tapi melihat berbagai macam penyimpangan aqidah maka Majelis Tarjih memutuskan bahwa seperti tadi ustadz Haryono itu memindahkan penyakit dari manusia ke kambing, ini bentuk model pengobatan yang tidak lagi menggunakan tenaga dalam tapi sudah menggunakan bantuan Jin.


Kalau sudah menggunakan bantuan Jin, didalam surah Al-Jin Allah mengatakan bahwa “tidaklah bantuan itu datang kecuali ada kerugian”.


Al Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa “minta tolong dengan jin muslim sekalipun itu pasti minta tumbal”.


karena itu hati-hati sekali ketika menerima pengobatan alternatif dan pengobatan alternatif yang dimaksud tentu tidak kita maknai sebagai pengobatan yang mirip akupunktur atau mungkin terapi-terapi yang bisa dilihat hubungannya secara logis antara praktik terapi itu sendiri dengan penyembuhan.


Sebelum kita masuk pada hubungannya dengan pengobatan dan memang kita akui bahwa tenaga dalam sudah dikembangkan sejak awal dalam peradaban Mesir Kuno kemudian berpindah ke Yunani dan lebih kuat lagi dikembangkan dari Cina.


Tenaga dalam yang kita pahami itu semuanya tenaga dalam yang berasal dari peradaban Cina, karena interaksi peradaban Melayu dengan peradaban Cina cukup kuat, termasuk dari peradaban peradaban India.


Maka perbedaan antara kekuatan jin atau kekuatan iblis dengan tenaga dalam ini hampir sama, karena kalau ditinjau secara ilmiah tenaga dalam yang dimaksud dalam ilmu medis atau ilmu pengobatan modern adalah biomagnetik yang dihasilkan dari dalam tubuh yang terpancar dengan metode pelatihan tertentu.


sedangkan yang berkembang di masyarakat itu adalah pengobatan tenaga dalam yang dipahami berasal dari karomah atau kemuliaan atau kemampuan seseorang untuk menyembuhkan.


sementara kalau kita kembali kepada hadis “seseorang yang beristiqomah itu jauh lebih tinggi kemuliaan-nya daripada mereka yang memiliki 1000 karomah”.


di dalam hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ada perintah wahai Rasulullah dari orang-orang Arab badui bertanya kepada rasul Allah “boleh kah kami berobat?” lalu Rasulullah mengatakan ada perintah untuk berobat jadi ada ikhtiar ada perintah untuk berikhtiar berobat ini ketika orang-orang Arab badui bertanya kepada nabi tentang hukum berobat atau mencari pengobatan maka Rasulullah berkata ikhtiar untuk mengobati penyakit adalah sunnah yang dianjurkan atau yang Bahkan di dalam hadits ini di wajibkan.


Hadis yang lain menyebutkan bahwa “tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali disitu ada obatnya”


hubungan aqidah antara pengobatan dengan penyakit itu bisa ditemukan dalam banyak hadits Rasulullah Shallallahu termasuk Rasulullah melakukan ruqyah,tapi ruqyah ini beda dengan metode praktek perdukunan.


Karena Dukun itu juga menggunakan ruqyah, karena jika diambil makna sosiologis dari kata rukyah, kata “ro” “qof” dan “ya” artinya mantra, makanya kenapa kalau kita mengamalkan ruqyah itu ditambah dengan istilah rukiah syariyah atau ruqyah pembacaan doa yang sesuai dengan syariat di antaranya adalah dengan Surah al-fatihah surat Al mu'awwidzatain dan ayat-ayat kursi.


jadi ada hubungan aqidah atau ada hubungan teologis antara penyakit dan pengobatannya, kalau ada penyakit atau ada hal yang memang dianggap sesuatu yang mengganggu kesehatan maka itu wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk mengobati.


Mengobati itu diserahkan penyembuhannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, misalnya dalam firman Allah SWT dalam surah alhadid ayat 22-23 “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.Maksudnya sudah ditulis nasib kita ini, ditakdirkan untuk sakit ini dan itu, a, b dan c.


“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri”.


Seperti itulah prinsip-prinsip umum dalam pengobatan Syariah. Sekarang bagaimana dengan pengobatan dengan tenaga dalam perdukunan?


Kita harus membedakan antara tenaga dalam biomagnetic dengan tenaga dalam perdukunan. Seperti yang sudah dijelaskan pengobatan biomagnetik itu adalah orang yang dengan posisi tertentu, dengan pengaturan pernafasan, baik berupa olahraga pernafasan seperti yang dikembangkan di Cina itu seperti Tai Chi, maupun perguruan beladiri juga mengembangkan olahraga pernafasan tertentu.


Sehingga tenaga dalam ini tipis perbedaannya dengan kegiatan perdukunan, karena kalau sudah masuk pada wilayah perdukunan artinya ada bantuan jin dan memang kalau kita lihat pada umumnya yang berkaitan dengan jin khasiatnya jauh lebih manjur tampaknya.


Padahal kemudian akan memberikan dampak yang muncul kemudian hari. ini yang perlu kita hati-hati sekali untuk menjaga diri dari hal-hal yang demikian.


Oleh karena itu di dalam Islam dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang dilakukan oleh seseorang itu seperti hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, yang di Shohihkan oleh Albani bahwa: “Siapa yang berobat atau mengobati orang dan dia bukan ahlinya pengobatan itu…”


Jadi ada pembuktian khasiat jadi nanti itu juga menganjurkan bahwa pola pengobatan tertentu yang dilakukan pada orang tertentu dengan jenis penyakit yang sama “…dan belum terbukti khasiatnya maka maka orang itu bisa digugat”jadi tanggungjawab, jika meninggal karena pengobatan itu maka keluarga korban bisa menuntut ganti rugi.


Ini bukti bahwa dijaman Rasulullah SAW masalah ini sudah dibatasi karena praktek pengobatan itu harus dilakukan dengan keahlian. Bisa karena pendidikannya seperti dokter, bisa juga dengan kemampuannya dalam memproduksi medan biomagnetik tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh. Seperti penyembuhan terhadap patah tulang, penyempitan Pembuluh darah yang memang dalam ukuran 7 sampai 8Hz sangat bermanfaat ketika dialirkan dengan benar.


Jadi yang berkembang sekarang, kita ambil contoh pengobatan Ustad Danu yang sering muncul di TV, yang kedua pengobatannya Ningsih Tinampi. Sayang sekali waktu itu Ustad Danu belum terlalu popular, kalah popular dengan ustadz Haryono.


Tentang ustadz Haryono seingat saya waktu itu di Semarang dia dari Jawa Timur naik helikopter artinya banyak pengusaha yang merasakan manfaatnya sehingga ke mana-mana dia charter Helikopter, sekarang tersandung kasus penggelapan dan sekarang tidak buka lagi praktek.


Yang pertama adalah pengobatan Ningsih Tinampi ini jelas Dukun, karena dalam prakteknya dia mengatakan di perut saya ada alam semesta di rusuk kiri saya ada Nabi Muhammad dan di jidat saya ada lafadz Allah, ini yang tadi kita sebutkan bahwa model-model pengobatan seperti ini ada pengakuan dari yang bersangkutan tentang kelebihan-kelebihannya yang hanya dimiliki oleh dia dan tidak bisa dimiliki oleh orang lain.


Ini salah satu ciri khas pengobatan yang bekerjasama dengan jin itu adalah dia ngapling, hanya dia yang bisa, yang lain tidak bisa.


Kalau tenaga dalam yang dibolehkan adalah tenaga dalam biomagnetik yang kalau orang tertentu berlatih dan kemudian dia wariskan model berlatih itu kepada orang lain dengan metode pelatihan yang mungkin tetap dan seterusnya itu dimungkinkan oleh Majelis tarjih.


Karena memang ada bagian-bagian tertentu yang ketika dialirkan panas tubuh kita ketika dialirkan dengan baik sesuai penelitian-penelitian ilmiah bisa menghasilkan penyembuhan, terutama menghancurkan zat-zat yang menghambat peredaran aliran darah.


Jadi ada penjelasan ilmiahnya, itu yang diterima oleh majelis Tarjih sebagai pengobatan alternatif yang dibolehkan dalam Islam.


Pengobatan Ningsih Tinampi ini berefek dan berakibat pada aqidah, karena dia mengaku bisa melihat Jin. Dalam surah aljin nanti bisa dibuka di awal-awal itu orang yang mengaku jin itu berarti orang yang telah bekerja sama dengan Jin.


Hanya orang-orang tertentu yang Allah berikan kemampuan untuk melihat Jin seperti Nabi. Dikajian Sabtu di tempat kita masjid Tarbiyah sudah beberapa kali disampaikan tentang hadis-hadis tentang Jin, yang pertama ketika nabi salat jinnya nantang ngajak kelahi sama Nabi lewat didepan shof Nabi, selesai salat lewatnya mengganggu, oleh Nabi dicekik Jin tersebut, dalam hadits Bukhari dicekik sampai di dalam hadis itu disebutkan bahwa nabi sampai merasakan lidahnya iblis karena kesakitan, Nabi sebenarnya kalau urusan jin itu punya banyak mukjizat yang bisa kita baca dalam riwayat-riwayat yang ada.


Hadits yang kedua adalah ada iblis yang mengamuk di Madinah, ini juga hadis yang Shohih, hadits Imam Ahmad. Sampai mengeluarkan suara yang menggelegar hingga Umar Bin Khattab yang ditakuti setan itu juga takut, kalau subuh kemarin kita menjelaskan Bagaimana Nabi Ibrahim didatangi oleh 5 malaikat yang kakinya tidak rapat di lantai, menyentuh makanan malah tembus ayat ayat 24 sampai ayat 30 sampai Nabi Ibrahim itu disebutkan oleh Allah dalam surah az-zariyat ayat 28 itu Senin sampai Nabi Ibrahim yang Nabi saja yang sudah dididik untuk siap menghadapi tantangan yang ghaib maupun tantangan yang nyata itu merasa takut kenapa karena disuguhi makanan diajaknya teh malam-malam itu ternyata malaikat tembus ya jadi memegang gelas udah bisa megang rupanya yang membuat Nabi Ibrahim itu khawatir atau agak takut itu karena malaikat yang mampir di rumahnya malaikat itu juga yang mampir menghancurkan negeri kaum Luth,  jadi Allah mengutus 5 malaikat dengan 2 tugas.


yang pertama menjelaskan bahwa siti sarah akan mendapatkan seorang anak yang cerdas namanya Ishak maka berikanlah kabar gembira kepada Sarah dengan kesabarannya memberikan kesempatan kepada Ibrahim untuk menikah lagi dengan Hajar sehingga melahirkan Ismail, maka dia akan mendapatkan seorang anak bernama Ishak walaupun tidak disebutkan namanya tetapi dalam sejarah kemudian kita kenal nabi itu bernama Ishak.


“maka Sampaikanlah kabar gembira kepada Ibrahim bahwa istrinya akan mengandung seorang anak bernama Ishaq Alaihissalam”


Jadi Nabi saja saat menyaksikan fenomena ghoib tersebut langsung takut, saking takutnya para sahabat mereka ini berkumpul di masjid Nabawi, nyari nabi. nabi itu rumahnya kalau bapak-bapak yang sudah pernah umroh atau Haji pasti paham, masuk di Raudho Itu kelihatan bagaimana tempat tinggal Nabi, maksudnya minimal kita bisa mengimajinasikan Oh di sini dulu mihrob Nabi kemudian di sampingnya ada rumah nabi.


berkumpulah para sahabat-sahabat utama ada Saad bin Abi waqqash ada Abu Ubaidah bin Jarrah ini sahabat-sahabatnya Islam matang, Islamnya balighlah tidak seperti sahabat-sahabat yang lain, seperti yang mungkin masuk Islam belakangan, ini sahabat-sahabat utama yang masuk Islam itu saja dari Makkah.


kalau Abu Ubaidah bin Jarrah ini masuk Islamnya sejak perjanjian Aqobah jadi senior, orang-orang Senior yang terdidik aqidahnya langsung dengan sentuhan.


Mereka takut juga, Takutnya mereka berkumpul di masjid Nabawi dari jauh kelihatan Nabi tidak menggunakan baju hanya menggunakan kain penutup di bawah yang menutupi pusar bagian bawah dan seterusnya sambil menenteng pedang nabi habis kelahi dengan raja jin di Madinah yang menolak datangnya dakwah Islam.


Jadi rupanya suara gemuruh yang membuat sahabat takut itu suara kesakitan Jin di tumpas oleh Rasulullah SAW, jin itu juga mengganggu, iblis jenis tertentu juga terganggu dengan dakwah islam akan merasa sangat terganggu dengan kehadiran islam.


jadi untuk membedakan antara praktek perdukunan dengan pengobatan tenaga dalam itu adalah dilihat Siapa yang mengobati.


karena itu Majelis tarjih memberikan panduan Syariat Yang pertama adalah syarat yang melekat pada orang yang mengobati memiliki keahlian, kalau hanya sekedar coba-coba itu termasuk yang dianjurkan untuk tidak dilakukan.


Kemudian yang kedua berakhlak mulia dan tidak merusak aqidah, jadi pengakuan Ustad Danu yang mengatakan dia bisa melihat jin itu dari sisi aqidah sudah bertentangan. Pengakuan Ustadz Danu di Youtube pernah mengatakan: “Saya sekarang melihat Jin yang ada didalam tubuh ini sedang tersenyum” akan menjadi masalah aqidah omongan seperti itu.


 Kalau pengobatannya hanya dengan menggunakan dzikir dan seterusnya, itu tidak ada masalah. Tetapi karena si pelaku yang mengobati itu mengatakan melihat Jin, maka jadi masalah. Sehingga Majelis Tarjih menganjurkan untuk pengobatan yang demikian itu dianjurkan untuk tidak dilakukan.


Kemudian yang kedua dengan alatnya, dia menggunakan apa? kalau dia menggunakan tulang yang dalam hadis disebut tulang itu adalah makanan iblis, itu jangan. atau yang sejenis dari tulang-tulang gading, darah itu jangan.


Kemenyan sebenarnya tidak punya salah cuma karena kemenyan itu sering dikombinasikan dengan mantra akhirnya ikut jadi tertuduh, Kemenyan nya itu tidak masalah karena sebenarnya sejak berabad-abad yang lalu di Nusantara sudah digunakan.


di ensiklopedia sejarah kemenyan itu sebenarnya wangi-wangian jadi ia memiliki zat untuk bisa menutupi bau tidak sedap. kalau yang mungkin pernah merokok baunya keras dan nempel, jika diberikan bau kemenyan ia bisa menetralisir, seperti jeruk nipis menetralisir lemak.


Sebenarnya kemenyan kalau tidak dikombinasi dengan mantra ia jadi netral, sama dengan alkohol yang alami dari tape natural yang memang tidak dilarang, kecuali mengandung terlalu banyak atau dengan kondisi tertentu dengan jumlah tertentu menjadi memabukkan.


Bukan barangnya yang haram, seperti tulang kemudian darah, media-media gambar, jimat dan seterusnya dan seterusnya sudah bisa kita maknai.


Kemudian yang kedua tidak mengandung unsur yang membahayakan walaupun bermanfaat, misalnya barang itu disuruh ditanam dirumah. Ini pengalaman kami dikeluarga, pernah ipar kami berobat, namun ternyata ipar ini pernah berguru terus dikasih masuk di dalamnya sesuatu.


jadi setiap mau pulang ke rumah itu tidak mau masuk, akhirnya kemudian ada beberapa waktu kemudian saya kembali ke Sulawesi saya tanya baik-baik, pernahkah kita di rumah ini menanam sesuatu? pernah katanya ada pisau nenek saya.


Tradisi orang Bugis biasanya mewariskan sesuatu, rupanya pisau tersebut bersama jimat, digulung dan ditanah dibawah keramik. Dan ternyata ada Khodamnya, itulah yang membuat dia setiap kali mau masuk rumah selalu ada orang yang menghalangi, saya katakana cari barang itu kemudian ambil dan buang ke sungai saddang yang terpanjang.Agar tidak diambil lagi sama orang lain.


Banyak hal-hal tertentu barang-barang yang konon ada khodamnya dan ada penjaganya, kalau kita bawa suatu saat akan berefek dalam usia tertentu, jadi Saran saya di buang saja ke laut atau dibuang ke sungai yang memang tempat dimana orang tidak menemukannya lagi.


Karena syarat pengobatan alternatif atau pengobatan menggunakan tenaga dalam itu adalah tidak mengandung unsur yang membahayakan.


kemudian yang ketiga teknik, tidak mengandung Syirik Bid'ah dan khurafat. Muhammadiyah sangat tegas dalam hal ini kalau sudah mengandung unsur Syirik, misalnya mengaku melihat jin, kemudian bidah dan khurafat, seperti contoh menganjurkan untuk melakukan ibadah tertentu dengan jumlah tertentu yang tidak dicontohkan dalam Sunnah.


Seperti syarat pengobatan setelah minum obat tertentu harus sholat 100 rakaat. Hal itu sudah bertentangan dengan sunnah karena tidak ada salat sunat yang jumlah rakaatnya 100.


Kalau masih dia bilang salat sunat hajat atau salat Sunat Taubat lah ya itu masih masih bisa ditolerir kena memang ada riwayat walaupun kemudian para ulama berbeda pendapat dalam menyikapinya.


 kemudian ada khurafat, misalnya disuruh minum obat kalau jika mimpi bertemua si A dan si B. Nanti kalau ketemu si A berbaju merah dalam mimpi harus diminum, tapi kalau ketemu dengan yang baju putihjangan diminum. Inilah khurafat, model praktek seperti itu adalah model perdukunan.


kemudian tidak menggunakan makhluk halus, seperti ustadz Haryono itu menggunakan makhluk halus, menggunakan media Jin untuk memindahkan penyakit tertentu kepada kambing.


Termasuk misalnya mengobati penyakit santet dengan menggunakan Jin, seperti Jin dilawan dengan Jin, santet dilawan dengan santet, ini juga dilarang karena suatu saat Jin yang ada di dalam itu menuntut sesaji dan menuntut tumbal yang tidak sederhana.


kadang-kadang minta darah kadang minta darah, kadang mungkin minta kemenyan, kadang-kadang Minta dipotongkan ayam dan seterusnya.


dalam mesir kuno, praktek-praktek seperti ini termasuk sihir dan di dalam surah Al-Baqarah  ayat terpanjang itu menjelaskan Bagaimana Nabi Sulaiman diberi kemampuan untuk mengetahui ilmu-ilmu Ghaib, tetapi kemudian setan mengambilnya dengan cara menyimpangkannya dengan cara menggunakannya sebagai ilmu untuk sihir.


Tidaklah Nabi Sulaiman itu punya kekuatan melainkan kekuatan dari Allah SWT dan yang kafir itu adalah setan, Nabi Sulaiman itu bukanlah orang kafir tetapi setan lah yang yang kafir dan mereka mengajarkan tentang tentang sihir.


Inilah tiga kaidah penting di dalam pengobatan tentang hukum pengobatan alternatif atau pengobatan menggunakan tenaga dalam yang pertama adalah harus dilihat Siapa yang mengobati yang kedua harus dilihat alat yang digunakan dan yang ketiga harus dilihat teknik yang digunakan.


kalau ketiga-tiganya sesuai dengan penjelasan tidak bertentangan dengan hadis dan Alquran maka pengobatan tersebut merupakan bagian dari ikhtiar yang dibolehkan.


tapi kalau salah satunya tidak ada, misalnya obat dan tekniknya bagus tapi pelakunya tidak bagus atau mungkin ada unsur yang membahayakan akidah, maka ini syaratnya tidak terpenuhi.


syarat si pengobat atau orang yang mengobati, syarat alat yang digunakan, dan yang ketiga syarat tentang teknik pengobatan, ini komulatif ini tidak bisa dipisah. Tiga-tiganya harus sesuai dengan unsur-unsur syariat.


Oleh karena itu menutup perjumpaan kita untuk hal-hal yang berkaitan dengan perdukunan, Rasulullah sudah memberikan kita satu Sunnah yang sangat sempurna dan kalau itu dilakukan sebenarnya sangat Memberikan manfaat.


misalnya berdoa atau membaca baca al-fatihah, surah al-Muawizatain dan ayat kursi sebelum tidur, karena kisahnya itu Abu Hurairah Disuruh jaga zakat. Tapi malam-malam ada orang datang mencuri dan kedapatan oleh Abu Hurairah.


Lalu pencuri tersebut membujuk agar jangan diadukan kepada Rasulullah, saya ini orang susah keluarga saya miskin, dan seterusnya.


Malam Kedua datang lagi ditangkap lagi oleh Abu Hurairah karena malam-malam, kemudian begitu lagi mengeluh. Pada malam ketiga saat subuh Rasulullah mengatakan Nanti kalau dia datang lagi nanti malam kalau dia datang lagi, Nabi sudah tahu bahwa dia akan datang lagi, nanti kalau datang lagi jangan dilepas, ikat dia Sampai Subuh dan hadapkan pada saya untuk diadili.


Ternyata malam yang ketiga datang lagi lalu dia mengatakan pada Abu Hurairah, lepaskan saya dan saya akan memberitahu kamu tentang satu bacaan yang kalau kamu baca, setan tidak akan mengganggu.


Bacalah Ayat Kursi sebelum tidur Allahu La ilaha illa huwal hayyul dan seterusnya, akhirnya karena diberi ilmu karena Abu Hurairah mencintai ilmu, karena diberi ilmu walaupun dia tidak kenal maka dilepaslah orangnya.


kemudian subuhnya ketemu Nabi, Nabi mengatakan di mana orang yang kamu tangkap tadi malam? sudah selepas Ya Rasulullah karena diajarkan saya tentang ilmu, kalau sebelum tidur baca ayat kursi.


Lalu Rasul mengatakan Tahukah kamu siapa yang mendatangi tiga malam berturut-turut? menjelma seperti manusia?


Saya tidak tahu Rasulullah, kata Abu Hurairah


Itu adalah setan kata Rasulullah. Jai setan ngajari kalau mau jauh dari saya baca ayat kursi, Abu Hurairah baru sadar setelah diberi wahyu yang mendatangi kamu itu adalah setan atau iblis.


jadi kita bisa melihat bagaimana ketika setan itu menjelma menjadi sebuah bentuk fisik manusia yaitu selemah-lemahnya setan. karena hukum fisiknya mengikuti manusia, jadi kalau dibunuh ikut mati.


Beda dengan misalnya jin atau iblis yang belum menjelma, tapi kalau dia sudah menjelma itu dia menjadi selemah-lemahnya ini pembahasan Ibnul Qoyyim dalam kitabnya ia mengatakan ketika setan itu menjelma menjadi manusia itu selemah-lemahnya setan.


cuma di Indonesia ini jelmaan itu jadi hal yang ditakutkan, pocong, wewe gembel, suster ngesot, macam-macam lah. Padahal kalau benar ia menjelma dan memang dalam hadis banyak diriwayatkan dia menjelma menjadi binatang, seperti ular, lipan, kemudian burung-burung tertentu yang dijelaskan dalam banyak riwayat, ada dasarnya sehingga tidak perlu kita takut yang penting kita menjaga aqidah dengan baik, tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dengan kekuatan apapun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]